plt-kadis-kominfosan-berikan-hadiah-emas-kepada-salah-satu-anak-magang

0

KORBAN: Salah satu korban saat melapor ke Mapolsek Maje.(Foto Ist/rb)

KOTA BINTUHAN – Sinarfakta.com tempo satu bulan ini, sudah ada tiga warga yang menjadi korban penipuan dengan modus hipnotis. Yang pertama sekitar dua minggu yang lalu di Kecamatan Luas. Tiga pelaku dengan menggunakan mobil menguras isi warung korban. Korban baru sadar kalau barang dagangan dan uangnya diambil setelah pelaku pergi.

Yang terbaru pada Rabu (17/2) yang lalu, warga Desa Bakal Makmur bernama  Sriani (33) Kehilangan emas satu gram dan satu unit ponsel dengan total kerugian mencapai Rp 1,6 juta. Setelah didatangi dua pria yang mengaku memberikan bantuan uang dalam amplop. Sehingga korban pun menuruti semua keinginan pelaku. Setelah pelaku pergi amplob dibuka, hanya berisi uang Rp 100 ribu, sisanya adalah kertas.

Korban yang tidak sadarkan diri tersebut, diminta menunggu pelaku yang pamit pergi salat. Namun setelah beberapa menit korban sadar, pelaku sudah menghilang menggunakan sepeda motor kabur ke arah Nasal. Kasus inipun dilaporkan ke Mapolsek Maje oleh korban, namun sayang pelaku sudah menghilang saat dikejar polisi.

Pada hari yang sama, warga Gedung Sako I Kecamatan Kaur Selatan tertipu hingga Rp 30 juta. Korban Mianai (50), yang ditelpon OTD diminta segera membayar utang. Karena ketakutan korban pun mentransfer uang sesuai arahan dari pelaku. Dan uang tersebut didapat dari menjual perhiasan dan pinjaman. Dan saat sadar dan diketahui pihak keluarga, nomor ponsel penipu sudah tidak aktif lagi.

“Pelaku hanya melalui telepon saja dan terus menggiring korban untuk mengirimkan uang. Dan ini sudah diketahui pihak keluarga,” ungkap Sirajuddin yang juga tetangga korban.

Pihak Polres Kaur yang mengetahui banyaknya laporan kejadian penipuan dengan hipnotis ini saat ini terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelakunya. Karena pelaku tidak sendiri namun berkelompok dan tidak hanya pria, pelaku juga ada yang wanita. Dengan kejadian ini pihak Polres Kaur meminta agar warga Kaur untuk waspada apalagi dengan orang asing. Dengan berbagai modus, mulai dari menjajakan bantuan, kemudian produk dan sebagainya. “Kita akui memang banyak modus penipuan yang membuat kita tidak sadar saat ini. Mulai dari orang menelepon hingga ada yang datang ke rumah. Kita imbau warga tidak menggunakan perhiasan di badan sehingga memancing pelaku dan sebagainya. Cepat melapor jika mengalami kejadian penipuan dengan hipnotis,” imbau Kapolres Kaur AKBP Dwi Agung Setyono, S.IK, MH didampingi Kasat Reskrim AKP Apriadi melalui Kanit Pidum Aipda M Zarwan, S.Sos. Sinarfakta.com sumber realese(cik)

Leave A Reply

Your email address will not be published.