Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Pembuatan Nata De Coco dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Kota Bengkulu

0

Kota Bengkulu, SinarFakta.com- Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) yang diketuai oleh Dr. Jayanti Syahfitri, M.Pd beserta tim yang terdiri dari Meti Herlina, M.Pd, Rukiah Lubis, M,Pd, Drs. Nasral, M.Pd, Dr. Apriza Fitriani, M.Pd serta Dr. Nopriyeni, M.Pd telah menunaikan salah satu tri darma dosen melalui sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat di Perumahan Pondok Indah Merawan (PIM) 20E, Kelurahan Sawah Lebar, Kecamatan Ratu Agung,Kota Bengkulu. Sabtu (20/03/2021).

Dengan mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Pembuatan Nata De Coco Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Kota Bengkulu”, Kegiatan sosialisasi dan pelatihan tersebut digelar tetap dengan mematuhi protocol kesehatan Covid-19, yang dimana sebelum masuk peserta dicek suhu dan memakai handsanitizer serta diwajibkan  memakai masker selama kegiatan berlangsung.

Dalam Sosialisasinya, Ketua Pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat mengungkapkan bahwa tema ini diangkat berdasarkan analisis situasi di Masyarakat terkait berbagai macam dampak adanya pandemi Covid-19, Melalui Sosialisasi dan pelatihan ini diharapkan masyarakat dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan limbah air kelapa, sehingga tidak terbuang sia-sia. Selain itu, melalui kegiatan ini masyarakat juga diharapkan dapat membaca peluang bisnis selama masa pandemi, sehingga dapat menjadi usaha jika ditekuni dengan baik.

“Jadi nata de coco ini merupakan salah satu produk olahan air kelapa yang sangat popular dikalangan ibu-ibu. Tidak hanya rasanya lezat tetapi juga kandungan gizi yang terdapat didalamnya dapat menjadi jenis menu diet, dan aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. Pembuatan nata de coco ini menggunakan teknologi yang sangat sederhana, mudah dilakukan dan tentunya murah biayanya,” ungkap Dr. Jayanti Syahfitri, M.Pd.

Adapun Kegiatan tersebut disambut antusias oleh masyarakat. Hal ini terbukti dari adanya beberapa pertanyaan dari ibu-ibu yang mengikuti sosialisasi dan pelatihan. Dalam paparan materi yang disampaikan oleh ketua pelaksana disebutkan bahwa pembuatan nata ini tidak hanya bisa memanfaatkan limbah air kelapa saja namun melainkan beberapa limbah juga bisa dimanfaatkan.

“Seperti limbah kacang kedelai yang sering dikenal dengan istilah nata de soraya, dan ada juga pengolahan  nata dari nanas yang dikenal dengan nata de pina.” Ungkapnya.

Dia berharap setelah adanya kegiatan ini akan mampu memotivasi masyarakat komplek PIM 20E untuk membentuk kelompok usaha baru baik diatas nama pribadi maupun kerjasama tim ibu-ibu komplek PIM yang diketuai oleh ibu Mitriana. Sementara itu, terlaksananya kegiatan ini juga melibatkan Himpunan Masyarakat (HIMA) Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Leave A Reply

Your email address will not be published.