Meriahkan Malam Nujuh Likur, Wakapolres BS Ikut Nyalakan Pelita

0

 

Manna Sinarfakta.com-penerangan tradisional yang ditempatkan disekitar masjid, diberbagai penjuru jalan, halaman rumah dan teras-teras rumah penduduk sebagai penerang.

Puncak tradisi ini berada pada malam 27 Ramadan yang dikenal dengan Istilah malam tujuh likur. Berdasarkan penjelasan dan pengalaman para ulama terdahulu bahwa mereka sering bertemu dengan Malam lsilatul Qadr itu pada malam tujuh likur.

Pada malam puncak pelaksanaan malam nujuh likur, pada masa lalu pelaksanaannya dilengkapi dengan berbagai kegiatan oleh masyarakat diantaranya dengan saling mengunjungi ke rumah-rumah penduduk dan dihidangkan makanan atau kue tradisional dan diakhiri dengan mendoakan agar keluarga yang didatangi memperoleh limpahan rahmat, pahala dan rezeki. Hal itu dilakukan bergiliran dari satu rumah ke rumah lainnya selama malam 27 Ramadhan tersebut.

Setelah Acara sambutan dilanjutkan dengan membawa obor dan membakar kayu bakar lanjaran/ tempurung kelapa sebanyak 200 lanjaran (sayak dalam istilah masyarakat Bengkulu Selatan).

Pada kesempatan tersebut Waka polres Bengkulu Selatan Kompol Rahmat Hadi F SH.SIK , turut menyalakan obor sebagai tanda perayaan tujuh likur.[tbnews]

Leave A Reply

Your email address will not be published.