Operator SIKS-NG Kota Bengkulu Siapkan Data Kesejahteraan Sosial untuk Pelayanan Masyarakat
Bengkulu, Sinarfakta.com – Setiap kelurahan di Kota Bengkulu kini telah dilengkapi dengan petugas operator SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation). Tugas utama mereka adalah melakukan pendataan dan mengusulkan data masuk dan keluar warga ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Pada Jumat siang (22/12/23), seluruh operator SIKS-NG se-Kota Bengkulu mendapatkan briefing dan arahan dari Kadis Sosial Kota Bengkulu, Sahat Situmorang, dalam rangka memperkuat kapasitas mereka dalam menjalankan tuga Desember 2023 .
Acara briefing tersebut dihadiri oleh Kadis Dukcapil Kota Bengkulu, Widodo, Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial, dan Koordinator PKH Kota Bengkulu. Sahat Situmorang menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan operator SIKS-NG yang akan mulai bekerja pada awal Januari 2024. Mereka diharapkan dapat menerima data dan mengusulkan atau menginput keluarga miskin yang belum terdaftar dalam DTKS.
“Jadi ini kegiatan yang kita persiapkan untuk kawan-kawan operator SIKS-NG yang mulai awal Januari 2024 sudah siap bekerja dan siap melayani masyarakat. Bila ada warga Kota Bengkulu yang masuk kategori miskin, agar diusulkan dalam SIKS-NG yang mereka pegang, kemudian dibawa sampai kepada musyawarah kelurahan,” jelas Sahat.
Sahat juga menyampaikan bahwa operator SIKS-NG telah diberikan perhatian oleh Pemerintah Kota Bengkulu berupa penghasilan, sebagai bentuk dukungan agar mereka semakin bersemangat dalam mengunjungi dan melayani masyarakat.
Dalam konteks ini, Sahat Situmorang menyampaikan bahwa jumlah warga yang terdaftar dalam DTKS berdasarkan data terakhir mencapai lebih dari 148 ribu, mengalami penurunan dari sebelumnya yang mencapai lebih dari 151 ribu. Hal ini menunjukkan bahwa sejumlah warga yang sebelumnya masuk dalam DTKS sekarang sudah tidak lagi termasuk dalam kategori miskin.
Proses ini memperlihatkan bahwa program kesejahteraan sosial di Kota Bengkulu terus berupaya untuk memastikan bahwa bantuan dan dukungan tepat sasaran kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, seiring dengan perubahan kondisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.[izwandi ]
