Ketupat Sayur Santan, Tradisi Turun Temurun Ini Penjelasannya

0

 

Bengkulu sinarfakta.com XIV Koto Sinarfakta, com – Tradisi dari Pulau Jawa yang sudah menetap di Sumatera khususnya d Daerah Tranmigeraai i Kabupaten Mukomuko, yang tak bisa meninggalkan tradisi membuat ketupat satu santan seusai seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.

Yang mana masyarakat yang masih memegang adat istiadat atau tradisi tersebut membuat ketupat dan sayur santan, yang mana seusai di masak di bawa ke musholah atau ke masjid di sekitar kita makan kebersamaan setelah mengirim doa yang di pipimin oleh Imam masjid atau Imam Mushola kepada leluhur yang telah meningalkan kita terlebih dahulu Rabu (17/4/24).

Makna Dari ketupat sayur santan kalau di bahasakan Jawa adalah, Kulo Lepat Nyuwon Pangapunten, Arti bahasa nasionalnya, Saya salah minta maaf, tradisi ini masih selalu di laksanakan oleh generasi penerus kalau bisa ini tradisi jangan sampai kita lupakan.

Hal tersebut di sampaikan oleh Tokoh Masyarakat sekaligus Imam Di Mushola, Khodir, bawasannya tradisi ini memang sudah mulai banyak peminatnya karena untuk menjaga kerukunan lingkungan kita di apa lagi ini Setahun sekali kita laksanakan makan ketupat bersama sayur santan di depan halaman masjid atau mushola, “jelasnya, (Nt 35).

Leave A Reply

Your email address will not be published.